watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

SAHABAT ISTRIKU KUSIKAT JUGA

Penat banget rasanya seharian kerja, kudu
pulang jam 6, untung dah punya bini yang
masih sempat-sempatnya nyiapin makan ama
kopi. Padahal dia pasti capek juga seharian kerja.
Mungkin jam 8 kita berdua udah tertidur. Capek
banget lewat deh ML-nya.
Siang ini aku kok ngantuk banget ya rasanya.
Mumpung direksi pada lagi rapat, kesempatan
nih aku pulang kerumah, tidur barang 1-2 jam
sempatlah pikirku, langsung deh aku ngacir
kerumah yang jaraknya cuma 15 menit dari
kantor.
Sampe dirumah aku memang punya kebiasaan
masuk dengan ‘silent style’ tapi bukan ninja ya
bro. Maklum daerah pinggiran mesti cek dulu,
daripada keduluan rampok, apalagi kalo ada
“Sejenis Ryan” bisa ngacir nih nyawa.
Perlahan kubuka garasi rumah, “lho kok ada
motor bini yach” padahal kan dia tadi ngantor,
turunnya aja sama-sama, cuti juga ndak. Kalo
sakit pasti dia telpon aku, ndak mungkin berani
pulang sendiri. Perasaan curiga mulai muncul,
pengalaman selingkuhku justru mengganggu
aku nih.
Garasiku memang langsung mengarah ke ruang
tengah, kulihat Tas biniku, ada diatas meja
kerjaku, blazer kantornya tergeletak di sofa, bau
asap rokok menusuk hidungku dan kulihat diatas
meja masih menyala rokoknya dan sepertinya
baru saja dihisap.
Kontan darahku mendidih sampe ke ubun-ubun.
Gila istriku yang kusayang, dan perhatian
ternyata berselingkuh. Perasaan marah
bercampur sakit hati membuat aku hampir saja
menendang pintu kamarku.
“Mundur 7 langkah, maju 7 langkah” aku teringat
sebuah buku filsafat cina yang intinya bisa
meredakan amarah. Emosiku akhirnya bisa
terkendali, memang aku tidak mundur tapi
mengambil nafas biar hatiku tetap dingin. Aku
hanya mundur beberapa langkah, mengambil
sebuah kursi bar yang cukup tinggi. Kubawa ke
depan pintu kamarku, aku mengintip lebih dulu
melalui ventilasi kamar tidurku. Tempat tidurku
terhalang oleh dinding kamar mandi, hanya
seperempat kasur saja yang terlihat, dan disitu
hanya terlihat sepasang kaki mulus istriku saja,
“ah ternyata istriku sedang istirahat sendiri” aku
agak sedikit lega.
Sesaat aku diam dan berniat ingin turun, namun
tiba-tiba ada sebuah kaki yang merayap menaiki
kaki istriku, kagetku membuat aku hampir
melompat dari kursi. Untung aku bisa bertahan
dan terus kuperhatikan sepasang kaki lainnya itu.
“mulus” lho kok?
Aku turun dari kursiku pelan-pelan
mengembalikan kursi itu ketempat semula,
berjalan kearah garasi, kuamati disitu, sepatu
lelaki yang ada hanya milikku. Dan beberapa
sepatu wanita, yang aku sendiri tidak hafal
dengan sepatu-sepatu istriku.
Aku jadi penasaran kudekati lagi kamar tidurku,
beruntung sekali aku selalu merawat engsel
pintuku yang ternyata tidak terkunci, karena
memang tidak ada orang lain dirumah kami.
Suara TV dikamarku menyamarkan bunyi
handle pintu. Posisi tempat tidurku memang
sedikit salah sehingga jika pintu kamar terbuka
pasti tidak akan kelihatan dari arah kepala tempat
tidur.
Aku berjalan perlahan seperti ninja menyusuri
dinding kamar mandi, dan berhenti setelah aku
bisa melihat bayangan tempat tidurku dari
cermin rias. Aku kembali terkejut melihat tubuh
istriku yang sudah tidak menggunakan apa-apa
lagi, sementara diatasnya menindih seseorang
yang sangat aku kenal, “sahabat istriku” yang
juga tempat curhatku kalo lagi marahan sama
istriku. Temannya sekantornya yang selama ini
aku percayakan jika istriku ingin berlibur keluar
kota. Seseorang yang juga aku senangi. Dia
selalu membayangi pikiranku yang kadang
ngeres namun sedang bosan dengan wajah
istriku. Keturunan cina yang kulitnya sedikit lebih
putih dari istriku. Pernah sekali pas istriku sedang
keluar kota dengannya aku minta difotoin dia
kalo lagi tidur sama istriku, sayangnya sampat
saat ini ndak pernah dituruti sama istriku.
Oke bro, Mey memang seorang wanita
keturunan cina, dengan wajah yang cantik.
Tingginya juga seukuran biniku, hanya saja
bokongnya yang padat sudah agak turun karena
sudah punya 2 anak. Kok bisa punya anak ya
padahal kehidupannya dengan suami yang aku
dengar dari cerita istriku sih biasa saja, malahan
cukup dingin, Mey sering iri dengan gaya kami
yang masih seperti orang pacaran. Tapi hari ini
aku ndak percaya kalo ternyata istriku dan Mey
bukan hanya bersahabat tapi menjadi sepasang
kekasih.
Lamunanku buyar karena kudengar suara
desahan istriku, istriku dan Mey masih
melakukan French kiss, aku sedikit cemburu
karena kulihat begitu semangatnya istriku
membalas setiap ciuman yang diberikan Mey,
mereka terlihat sangat mahir memainkan
lidahnya, posisi Mey yang diatas biniku, selalu
menggoyangkan pinggulnya mengikuti irama
tangan kanan istriku yang memegang
bokongnya, sementara tangan kiri istriku
mengelus leher dan punggungnya, desahan
istriku terdengar lagi saat Mey memegang puting
istriku.
Ampun dah sekarang bukannya aku marah
sama istriku, malahan aku jadi ikutan horny, aku
justru menikmati show itu. Mey mulai melepas
gaya frenchkissnya dan mulai menjilati leher
biniku, ketelinga istriku, mengulumnya,
membuat istriku mendesah dan memperkuat
pelukannya pada Mey, aku tau rasanya saat itu,
karena itu juga yang aku lakukan ke bini saat
foreplay. Mey mencium istriku dan menjilati
leher istriku seperti menikmati eskrim. Mey mulai
turun ke arah payudara biniku yang sekel itu.
Diremasnya kedua bukit dengan begitu
halusnya, sambil menjilati dan mengulum
putingnya, istri menggelinjang dan begitu
menikmatinya, aku merasa bersalah pada istriku
karena sering melewati bagian ini, “ah yank”
desahan itu keluar dari mulut istriku, bukannya
“ah mas”. Kumajukan badanku karena kau
semakin horny dan supaya bisa melihat jelas
tanpa lewat cermin lagi, wajah istriku begitu
menikmati gigitan-gigitan yang diberikan Mey.
Kedua tangan istriku mencengkram bantal tanda
ia begitu menikmati, kaki istriku melingkari badan
Mey yang terus bergoyang menekan daerah
selangkangan istriku.
Mey kembali memberikan kenikmatan pada
istriku dengan menciumi daerah pusar dan terus
turun ke daerah miss V istriku. Mey menjilati
seluruh daerah itu membuat badan istriku
terkadang sontak kejang, memang wanita bisa
saling mengerti bagian itu. aku benar-benar
menikmati tubuh Mey yang selama ini hanya
bisa aku bayangkan, posisi Mey yang
meninggung dengan wajahnya yang mengarah
ke tubuh istriku membuatnya tubuhnya semakin
sexy, bokongnya yang putih. Duh kepingin
rasanya aku melompat dan menjilati bokong itu.
payudara Mey memang sudah tidak terik lagi,
maklum sudah punya anak, namun dengan
putingnya yang kecil itu begitu berbeda dengan
milik istriku yang sedikit besar. Desahan istriku
semakin sering, tanda istriku hampir mencapai
klimaksnya, Mey sekarang mengambil posisi 69.
Dasar aku masih sayank ama biniku, aku ndak
tega kalo istriku juga harus menjilati MissVnya
Mey. Nekat aku berdiri di depan Mey yang masih
asyik memainkan miss-V istriku.
Sontak Mey terhenyak, aku tau pasti dia kaget
bener, tubuhnya gemetar ketakutan, aku sengaja
memasang wajah angker dulu, padahal aku juga
lagi horny banget. “Mas” suara istriku juga
bergetar, keduanya terduduk, istriku benar-benar
salah tingkah, sedangkan Mey menutupi
payudara dan miss-Vnya, tapi ndak mungkin
bisa kan, aku masih bisa melihat bentuk
tubuhnya yang putih mulus itu, sedikit lebih
putih dari istriku, udah dari sononya emang
putih sih Mey, aku berpura-pura mengambil
nafas panjang. Kudekati mereka berdua. Wajah
istriku menunduk, pasti ia takut aku gampar.
“Mas maaf, ampun mas”.
Kini aku duduk mendekati istriku, duduknya
semakin meringkuk, sedangkan Mey semakin
gemetaran. Kupandangi wajah mereka berdua,
keduanya ndak berani menatapku, he..he
sandiwaraku berhasil, padahal aku sedang
menikmati dua wajah cantik dihadapanku,
seseorang yang aku cintai dan seseorang yang
aku senangi dan selalu mengganggu hayalanku.
Kuambil selimut dan kututupi kedua tubuh
wanita ini. Mey ingin berdiri, pasti dia akan
mengenakan bajunya.
“Mey, kamu duduk dulu, aku mau ngomong”
cegahku. Suaraku sengaja kutinggikan biar lebih
gimana gitu.
“sudah berapa lama, ma begini?”
“B..baru kali ini mas” jawabnya.
“Tapi kalian kan sering pergi liburan sama-sama,
malahan seringnya satu kamar, biarpun
perginya rame-rame”
“benar mas, baru kali ini kita keterusan sampe
gini” istriku diam “dulu pernah pegangan tangan
aja waktu tidur bang” sambut Mey.
“Ma, aku lebih suka kamu jujur”
“Iya mas, dulu waktu liburan ke Bali yang
berlima, kami cuma ciuman mas, ndak lebih”
yah aku ingat istriku pernah cerita kalo suami
Mey saat itu sedang selingkuh, dan dia curhat ke
biniku sampe nangis, mungkin itu yang buat
Mey jadi ndak mesra lagi ama suaminya. Dan
berita terakhir Mey pingin cerai dari suaminya.
“ya udahlah, mau diapain lagi, aku tau kalian juga
saling menyayangi” “Mey.. kamu tega benar
ama aku, padahal aku percaya sama kamu, dan
aku suka kok sama kamu”
“Maaf ya bang” he..he.. pasti Mey ndak ngerti
arah omonganku tadi.
Wajahku tida lagi angker, aku sebenarnya dari
tadi sudah mau tersenyum, dan saat kupandangi
wajah istriku dan aku tersenyum padanya,
istriku meraih tanganku dan mencium tanganku
tanda menyesal. Kupegangi wajahnya dan aku
mencium kening istriku.
Dasar akunya dari tadi emang udah horny,
langsung kucium istriku, kulumat bibirnya
dengan gaya French kiss yang tadi aku saksikan.
Ciuman kali ini benar-benar beda banget, istriku
membalasnya seakan ia benar-benar mau
menyenangi aku. Ia menarikku dan meluruskan
tubuhnya keranjang, sedangkan Mey masih
terduduk disamping kami, kupegang payudara
istriku, dia membalasnya dengan
menggenggam Mr.Pku, istriku mulai melucuti
baju kemejaku dan melemparnya ke lantai, aku
bergerak menciumi leher istriku, wangi tubuh
Mey, masih melekat di tubuh istriku membuat
aku semakin semangat mengulum telinganya.
Istriku mendesah, “oh mas, aku sayang mas”
sambil tanganya mulai membuka celanaku,
sekilas kulihat Mey mulai bergerak menyingkir,
dia pasti ingin memberi kesempatan kepada
kami berdua.
Tanganku langsung menangkap tangannya,
tanda ia tidak boleh pergi dari situ. “Bentar bang,
aku ke WC dulu ya” pasti karena ketakutan tadi
Mey jadi pengin pipis. Kuteruskan melumat bibir
istriku dan mengulum payudara istriku,
sementara istriku telah melepaskan seluruh
pakaianku.
Kudengar dari kamar mandi ada suara air tanda
Mey telah selesai, “Ma panggil Mey” kataku. Saat
Mey keluar dari kamar mandi istriku
memberinya kode untuk duduk kembali
ketempat semula. Mey menurutinya. Kutangkap
tangan Mey, namun aku masih asyik
mencumbu istriku, kuremas tangan Mey
layaknya orang berpacaran, Mey
menanggapinya dia juga meremas tanganku
dengan kedua tangannya, dan mencium
tanganku seperti mengucapkan terima kasih
karena tidak seperti yang dia takutkan tadi. Istriku
juga melihat kejadian itu, lau ia bergeser
menaikkan kepalanya ke atas paha Mey sambil
menarikku untuk mengikutinya. Posisi ku
sungguh diuntungkan aku berciuman dengan
istriku dengan tangan kananku memegang
tangan Mey sementara tangan kiriku mengelus
payudara istriku, sementara wajahku menempel
ke payudara Mey.
Sesaat kemudian istriku melepaskan ciumanku,
lalu memandangku kemudian ke arah Mey, aku
menatap wajahnya dan wajah Mey, Mey
membalas kami berdua sambil tersenyum. Coba
kukecup pipi Mey. Dia agak menghindar, aku tau
ia pasti merasa tidak enak dengan istriku.
“Jadi gimana kita ma?” tanyaku. “Ya mas kan
sayang ama aku, senang ama Mey juga dari
dulu sampe minta fotonya yang habis mandi
kan? Hi..hi..” “Terus?” tanyaku lagi
“Aku sayang ama mas dan Mey, Mey sayang
juga ama aku, Cuma ndak tau dianya dengan
mas”.
“Kalo mama selingkuhnya ama laki-laki sih aku
pasti bisa marah besar, tapi kalo ama Mey, sih
aku ndak masalah ma, rasa senangku bisa
berubah jadi sayang juga kan”
“Makasih ya mas, aku beruntung punya suami
kayak kamu mas, kamu gimana Mey?”
“Entah kenapa kok aku jadi sayang ya ama kalian
berdua, aku ijin ya selingkuh ama suami kamu?”
jawabnya. Istriku tersenyum.
Lalu kucium lagi istriku sambil merangkul Mey,
tak lama istriku mendorongku keatas aku pun
mencium Mey yang membalasku, kali ini aku
merasakan double French kiss yang luar biasa.
Ciumannya lebih liar saat istriku mulai meremas
dan mencium payudara Mey, sementara satu
tangannya membelai torpedoku. Lidah kami
seperti dua orang satria yang berperang
memainkan pedang dengan liukan-liukan jurus
mematikan, jurus kami yang selalu saja seri
membuat aku melakukan manuver untuk
melakukan jurus lainnya, kini kuarahkan lidahku
ke arah leher Mey. “hhhhh” desahannya yang
tertahan mengisyaratkan manuverku cukup
berhasil, pingin rasanya kubuat tanda disitu, tapi
ah, ntar jadi berabe, jadi kelanjutkan dengan arah
telinga, kujilati dan kukulum bagian bawah
telinganya, Mey menyerah tak berkutik, gigitan
kecil dan remasan istriku ke payudaranya tentu
membuatnya semakin tak berdaya.
Posisi Mey yang tadi duduk kini berganti menjadi
terlentang, sementara istriku mendapatkan
daerah bawah aku mendapatkan tubuh bagian
atas Mey, bentuk payudaranya yang masih agak
kencang berarti punya Mey jarang disentuh
sama suaminya, putingnya mengeras, nafsu
Mey mulai naik. Istriku mulai meraba paha dan
daerah selangkangan Mey, akupun mulai
memijat susu Mey, meremasnya dengan
lembut, Mey membalasnya dengan menyentuh
mr-P, masih agak kaku, pasti karena bukan
punya suaminya, walau begitu dengan sentuhan
jari-jarinya membuat mr-P ku mengeras dengan
sangat-sangat.
Dengan ujung jari telunjuknya ia memainkan
milikku dari atas ke arah pangkal, menyentuh
buah Z-ku hingga menggenggamnya, dan kali
ini kekakuannya telah hilang. Kuarahkan milikku
mendekati wajahnya, Mey ngerti maksudnya,
dia mulai mendekatkan bibirnya ke milikku.
Dimasukkan milikku mulutnya, hangat, rasanya
ingin kudorong penuh ke mulut kecilnya itu, tapi
kubiarkan saja Mey yang mengontrol permainan
itu, saat itu aku sudah berganti arah memegang
payudara istriku, Mey ternyata lebih mahir dalam
jurus ini dibandingkan biniku. Sedotannya serasa
ingin mengeluarkan cairanku. aku jadi semangat
meremas bokong istriku. Dengan jariku
kusentuh bagian clitorisnya, mengusapnya,
istriku menggelinjang dan membuka
selangkangannya, sesekali kumasukkan jariku ke
dalam lubang v-nya, cairan pelumas dari lubang
itu kumanfaatkan untuk mengusap clit-nya.
Istriku juga mulai high, sesaat dia mau mencium
miss-V Mey, tapi kucegah dengan merubah
posisinya, aku masih ndak tega, kalo istriku yang
harus melakukan itu dengan orang lain,
sekalipun itu Mey. Kurelakan melepas jurus Mey
ke Mr-Pku dan kuarahkan ke bibir istriku, dan
sebenarnya aku kepingin sekali mengenal Mey
lebih jauh, apalagi Miss-Vnya Mey yang selama
ini aku idam-idamkan. Mey berbalik ke arah
selangkangan istriku, aku langsung berbaring
dan mulai mencium Miss-Vnya. Kukeluarkan
jurus pembangkit selera, bentuk Mey ternyata
lebih tembem dari punya istriku, dengan jariku
kubuka daerah clitorisnya, kuhujamkan lidahku
disitu, gerakan naik turun lidahku membuat
pinggul Mey bergerak naik turun melawan arus
lidahku, sementara Mey juga melakukan hal
yang sama ke istriku, apa yang dilakukan Mey ke
istriku sekarang juga kulakukan kepadanya, saat
ia memasukkan lidahnya ke lubang istriku,
kulakukan hal yang sama kepadanya, wajahnya
menunjukkan ekspresi senang, istriku yang
tengah mendapatkan kenikmatan itu pun
memasukkan hampir seluruh Mr-P ku
kemulutnya, Luar biasa memang segitiga yang
kami lakukan ini, pantaslah ‘segitiga bermuda’
bisa menelan banyak korban.
Aku benar-benar hampir mencapai klimaks dan
sebelum itu terjadi kulepaskan sedotan istriku,
kali ini kubiarkan Mey, merayap menaiki tubuh
istriku. Mey menjilati tubuh istriku, menggigit
payudaranya, dan mencium bibir istriku.
Gerakan pinggul mereka pasti membuat
clitorisnya saling bergesekan, aku bergerak ke
arah mereka, kuangkat kaki istriku, aku benar-
benar kepingin melakukan penetrasi kepada
mereka berdua, posisi Mey yang menungging
bisa membuat aku lebih cepat keluar, makanya
kupilih istriku, Mey memberi ruang dan
memajukan badannya kedepan sehingga
payudaranya tepat diatas wajah istriku, aku
langsung menancapkan milikku ke lubang istriku,
desahan istriku mulai terdengar ngos-ngosan,
sambil ia mengulum payudara Mey dan
memainkan Clit Mey dengan jarinya, hingga
akhirnya kurasakan hawa hangat pada mr-Pku,
istriku sudah mencapai titik puasnya. Kucabut
penetrasiku pada istriku setelah rasanya pijatan
dari dalam lubang istriku mengendor, kali ini
kuarahkan mr-P ke lubang milik Mey. Mulai
kumasukkan milikku ke arahnya.
“Ahhh” kudengar desahan Mey, lubang itu agak
lebih sempit dari milik istriku, “Yank, punya
suamimu lebih gede” kudengar bisikan mesra
Mey ke istriku. Istriku tersenyum ke arahku dan
mengangguk pertanda aku bisa melanjutkan lagi.
Kali ini aku mencoba memasukkan hampir
seluruh Mr-P ku, tubuh Mey kejang, antara
menahan sakit atau keenakan, entah karena ia
jarang disentuh sama suaminya atau memang
punya suaminya lebih kecil aku ndak mau mikir,
karena aku kembali menikmati bokong indah
Mey, sekaligus rapatnya lubang miliknya
membuatku harus bisa bertahan lebih lama,
manalgi posisinya yang menungging itu. istriku
membantu dengan mencumbu Mey. Hisapan
pada payudara Mey dan gerakanku membuat
Mey mulai mendesah, nafasnya mulai
memburu, untung saja mereka sudah
melakukan lebih awal sehingga aku bisa
bertahan, hingga akhirnya Mey mendesah,
“bang terus, lebih kencang lagi bang” aku tau
Mey sudah hampir mencapai klimaks, aku juga
hampir mencapai, maka gerakan maju
mundurku kali ini lebih kencang, memang benar
filsafat cina, bahwa kegiatan maju mundur
dalam kondisi perasaan seperti apapun pasti
membawa nikmat.
Sampai akhirnya, dari torpedoku keluarlah
semburan, yang memuntahkan hampir berjuta
pasukan kecil ke sarang musuh yang bisa
mematikan semua benda milik lelaki setelah
keluar dari lubang itu. kurasakan pijatan otot dari
arah dalam lubang ke milikku, benar-benar
kenikmatan yang luar biasa.
Mey perlahan melepaskan milikku yang hampir
mati layu, dan merebahkan dirinya disamping
istriku setelah mengecup bibir istriku, aku yang
kecapean juga ikut merebahkan diriku, kuambil
posisi ditengah-tengah mereka.
Istriku langsung memelukku dan menciumku,
“Makasih mas, kamu suami terbaik di dunia, aku
ndak rela orang lain merebut mas”, “Tapi kalo
buat Mey aku rela kok, kalo nanti Mey cerai sama
suaminya, mas kawini aja dia, kan enak kita
bertiga bisa serumah, aku sayang ama mas”
Mey pun langsung memelukku juga, dia
mencium bibirku “Bang, aku juga mau jadi istri
kedua kamu, pasti kamu bisa adil ke kita berdua,
makasih ya bang, Love u honey”.
Aku hanya tersenyum toh kalo aku kawini
mereka berdua kan ndak masalah, kita masing-
masing sudah punya gaji, Cuma saja apa kata
orang-orang kalo aku punya 2 istri yang
serumah dan sekantor lagi mereka.
Bodoh ah, yang aku tau aku capek sekali, dan
mataku langsung terpejam lagi, ketiduran.
Kemudian aku terbangun, kulihat ke arah jendela
sudah tertutup dan terdengar suara azan subuh,
kulihat disebelahku istriku sedang tertidur pulas,
kuarahkan tanganku ke Mr-P, ternyata ada lendir
disitu.
“Ah sialan, ternyata aku cuma mimpi”, hanya
saja mimpi itu indah banget. Andaikan itu terjadi,
gimana ya rasanya….
So Bro.. Peluklah impian kamu setinggi-
tingginya, Who Knows sometime its gonna be
Real??


Adult | GO HOME | Exit
1/2089
U-ON

inc Powered by Xtgem.com